beraktifitas membersihkan pekarangan rumah, jalan dan perladangan mereka
yang ditutup abu vulkanik gunung berapi itu.
Ketua Aliansi
Pemuda Peduli Bencana (Apepebe), Sofian Adly, kepada wartawan, Jumat
(03/03/2015) mengatakan, sejak Minggu (30/03/2015), aktifitas Gunung
Sinabung, mengalami peningkatan. Kehadiran mereka di lokasi bencana
adalah untuk melakukan respon tanggap darurat.
Puncaknya, Kamis
kemarin, sekira jam 19.30 wib, luncuran awan panas mencapai jarak 4,5 Km
ke arah Selatan. Tercatat pada hari itu, Gunung Sinabung 18 kali
mengalami erupsi disertai dentuman yang keras.
Relawan Apepebe
yang memantau dari jarak aman di Desa Tiga Pancur, Karo, melalui radio
melaporkan, semburan awan panas tidak terlihat dengan jelas, karena di
sekitar Desa Tiga Pancur, tertutup kabut tebal dan gelap, sehingga
tinggi kolom dan jarak luncur awan tidak diketahui.
Berdasarkan
info dari radio, awan panas mengarah ke selatan, tepatnya Desa Sibintun,
Guru Kinayan, sehingga warga desa setempat diminta waspada.
“Tim
kita telah melakukan pendampingan recovery ke Desa Mardinding, lewat
program Livelyhood dan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan juga menjadi
bagian relawan Repiter Radio, bantuan komunikasi Pemda Karo untuk
lingkar Sinabung,” sebut Sofian Adly yang akrab dipanggil Alley Bamboes
ini.
 |
| Anak-anak Desa Guru Kinayan bermain di jalanan yang dipenuhi debu vulkanik Gunung Sinabung, Jum’at (03/04/2015). |
Awan panas yang meluncur kemarin itu telah menyebabkan
terbakarnya Perladangan milik warga di Desa Sibintun. Pasca terbakarnya
perladangan tersebut, warga di pinggir Gunung Sinabung, seperti warga
Desa Payung mulai membersihkan pekarangannya dari debu vulkanik yang
menerjang kemarin malam.
Terlihat anak-anak di Desa Guru Kinayan memberanikan diri bermain di halaman yang penuh dengan sisa hujan lumpur vulkanik.
Menurut
J Sembiring, warga setempat, mengatakan, terdapat 2 kali dentuman keras
dari Gunung Sinabung. Menurutnya, awan panas juga menyerang Desa
Tiganderket, Desa Payung, Sibintun dan Tiga Pancur. Meninggalkan debu
disertai hujan lumpur vulkanik.