Setelah Dibunuh, Diperkosa Dua Kali


Hasil kerja keras Polrestabes Medan akhirnya membuahkan hasil. Mereka mampu menguak misteri kematian Siti Habibah (17) siswi SMA Al Masdar, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang.
Anak kelima warga Jalan Cemara III, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang ini, diperkosa sebelum dihabisi dan dibuang di lahan eks PTPN2, Pasar XI, Desa Bandar Klippa, Percut Seituan.
Pelakunya tak lain, Ismail (20) warga Jalan Pasar IV Jati, Tembung, Percut Seituan hanya karena sakit hati korban memiliki kekasih lain. Ironisnya, usai korban dibunuh dengan cara dicekik, jasad korban juga diperkosa berkali-kali oleh pelaku.
Menurut informasi, penangkapan tersangka dilakuan oleh tim gabungan Ditreskrimum Poldasu dan Satreskrim Polresta Medan, Rabu (28/09/2016) dinihari.
Ismail ditangkap petugas di rumahnya dan kemudian dilakukan pengembangan dengan menangkap 5 pelaku yang merupakan penadah barang milik korban.
Ada pun rekan tersangka yang diamankan, MAP (19) yang bertugas menggadaikan dua hape korban, KT (19) menggadaikan satu hape korban, JA (19) bertugas turut menggadaikan hape dan US (30) dan KSN (42) yang menerim barang gadaian tersebut berupa hape Samsung warna hitam dan BlackBerry warna putih.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto SiK, didampingi Kasat Reskrim Kompol Fahrizal mengatakan tim gabungan berhasil menangkap tersangka di bawah jembatan Flyover Amplas. “Setelah 10 hari pengungkapan akhirnya tim gabungan berhasil menangkapnya tadi pagi, jam 01.00 wib,” ungkapnya.
Mardiaz menjelaskan tersangka ini merupakan salah satu pacar korban yang sakit hati setelah mengetahui korban memiliki pujaan hati yang lain.
“Tersangka mendapat informasi jika korban punya pacar yang lain, sehingga ia sakit hati dan merencanakan untuk membunuh korban,” jelasnya.
Dalam menjalankan aksinya, lanjut Mardiaz, tersangka menjemput di tempat kerjanya lalu membawa korban ke perkebunan PTPN2.
“Setibanya di lokasi, tersangka langsung mencekik korban hingga lemas, kemudian memperkosanya. Setelah selesai, pelaku mengambil laptop dan hape milik korban sementara jasadnya dibuang ke parit,” jelasnya kembali.
Mardiaz mengatakan setelah 2 hari kejadian, jenazah korban baru ditemukan warga yang curiga dengan adanya aroma tak sedap.
“Saat ditemukan celana korban terpelorot sampai lutut dan korban dalam keadaan telungkup di parit, sehingga wajahnya telah rusak,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Mardiaz, tim gabungan juga menangkap 5 rekan pelaku yang membantunya menjual barang milik korban.
“Tersangka kita kenakan pasal 340 Subs 338 subs 365 ayat (3) dengan ancaman hukuman seumur hidup,” tandasnya.
Sementara Ismail, mengaku membunuh karena sakit hati dan cemburu kepada korban karena telah memiliki kekasih lain.
“Dia (SH) punya kekasih lain bang, padahal kami sudah 4 bulan pacaran,” ujar pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini.
Selain itu, Ismail juga mengakui bahwa setelah ia membunuh korban dengan cara mencekik, ia juga memperkosa korban hingga 2 kali setelah korban tewas.
“Dua kali kuperkosa dia bang. Itu setelah kucekik. Tapi gak sampai nembak karena ada kereta lewat, aku takut langsung kubuang mayatnya ke dalam paret itu,” jelasnya tertunduk.
Namun saat ditanya apakah ia menerima dihukum seumur hidup. Tersangka enggan menjawab pertanyaan wartawan.
>>Hilang Sejak Jumat
Siti Habibah ditemukan di Jalan Pendidikan Dusun XI, Desa Sei Rotan dan Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Seituan.
Mayatnya ditemukan mengambang di parit besar tanah garapan PTPN2, Minggu (18/9) jam 18.10 wib, oleh Sugeng, pengangon lembu di sekitar tanah garapan.
Siti Habibah dikabarkan menghilang sejak Jumat (16/9). Dia terlihat pergi naik kereta bersama seorang pria yang diduga pacarnya.
Namun sejak itu, korban tak kunjung pulang sehingga orangtuanya mencari-carinya dengan bertanya kepada para tetangganya.
“Yang pertama menemukan orang yang lagi ngangon lembu di sini, terus dia bilang ke orang-orang ada mayat. Habis itu barulah berdatangan orang-orang kemari,” kata Supardi (59) warga Desa Sei Rotan, kepada Metro24Jam, di lokasi penemuan mayat.
Warga gembira
Sebelumnya, Zakin, abang kandung Siti Habibah, menginformasikan kepada tetangganya, Kiki, bahwa dirinya ditelpon seorang anggota kepolisian, untuk mengabarkan pelaku pembunuhan adiknya, sudah ditangkap.
“Kemarin kan, Si Zakin, ditelpon oleh polisi sebanyak 3 kali, namun karena Si Zakin tidur, maka telpon tersebut tidak diangkatnya. Lalu adik Zakin, bernama Madun mengangkat telpon. Lalu dari orang di seberang telpon, mengaku polisi, mengatakan, bahwa pelaku pembunuhan Siti Habibah sudah ditangkap,” ucap Kiki, kepada Metro24Jam, Rabu (28/9) Pagi.
Mendapat kabar pembunuh adiknya itu telah ditangkap, Madun pun melaporkannya kepada ibu dan abangnya.
Kabar ditangkapnya Ismail, pelaku pembunuhan Siti Habiba, membuat gempar warga Jalan Cemara III, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batangkusi.
Mereka bersyukur telah ditangkapnya Ismail, yang sempat dicurigai sebagai pelaku pembunuh Siti Habibah.
“Betulnya, sudah ditangkap pembunuhnya? Siapa pelaku utamanya? Orang mana? Syukurlah kalau sudah ditangkap,” ujar Chandra, warga sekitar sembari tidak percaya.
>>Mantan sempat dicurigai
Empat hari pasca kematian, Siti Habibah (16) yang tewas di lahan eks PTPN2 Desa Bandar Klippa Percut Seituan, masih misteri. Benarkah! Siswi SMA Al Masdar ini, dihabisi mantan orang dekatnya usai diperkosa? Sang mantan berinisial REL itu pun sempat dicurigai menghabisi nyawa Siti Habibah.
Hal itu berdasarkan pembicaraan hangat teman-teman Siti Habibah, di media sosial Facebook.
Tewasnya putri kelima Yusmini (47) warga Desa Tanjung Sari Gang Cemara 3 Kampung Banten Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deliserdang ini, menjadi topik di facebook. Beberapa temannya menyebut dia terlihat berjalan bersama mantan sebelum korban dibunuh dan dan dibuang ke dalam paret.
Dalam facebook, sejumlah rekannya ikut memberikan tanggapan, beberapa hari sebelum korban tewas hingga terakhir melihat korban yang diunggah di medsos. #